Generating a Strategic Factor Analysis Summary
(SFAS) Matrix

Alat yang digunakan dalam menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman internal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis.
Untuk menyimpulkan faktor-faktor strategis sebuah perusahaan yaitu dengan cara mengkombinasikan faktor strategis eksternal (EFAS) dengan faktor strategis internal (IFAS) ke dalam sebuah ringkasan analisis faktor-faktor strategi (SFAS) yang pada saat digunakan bersamaan dapat menjadi seperangkat alat analisis yang kuat bagi analisis strategi. Penggunaan bentuk SFAS , yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pada kolom 1 yaitu faktor strategis. Daftarkan item-item EFAS dan IFAS yang paling penting ke dalam kolom faktor strategis kunci, kemudian tentukan mana yang merupakan kekuatan (S), kelemahan (W), peluang (O), dan ancaman (T).
2. Tinjau bobot yang diberikan untuk faktor-faktor dalam tabel EFAS dan IFAS tersebut, dan sesuaikan hingga jumlah total dalam kolom bobot EFAS dan IFAS mencapai angka 1.00.
3. Masukkan pada kolom peringkat yang diberikan manajemen perusahaan pada setiap faktor dari tabel EFAS dan IFAS.
4. Kalikan bobot dengan peringkat untuk menghasilkan jumlah pada kolom skor berbobot.
5. Berikan tanda X dalam kolom durasi untuk menunjukkan apakah satu faktor memiliki horizon waktu jangka pendek(< 1tahun),menengah (1-3tahun), panjang(> 3tahun).
6. Berikan keterangan untuk masing-masing faktor dari tabel EFAS dan IFASSFAS yang dihasilkan meringkas faktor-faktor strategis eksternal dan internal dalam satu bentuk. SFAS hanya berisi faktor-faktor strategis yang paling penting dan menyediakan basis bagi perumusan strategi.
Reviewing of Mission and Objective
Point selanjutnya yang harus dilakukan manajemen ialah menguji ulang misi dan tujuan perusahaan saat ini sebelum dapat menghasilkan dan mengevaluasi strategi-strategi alternatif. Pengujian ulang ini sangat penting, karena ketika membuat keputusan, biasanya ada kecenderungan lebih berkonsentrasi hanya pada alternatif-alternatif saja daripada pada tujuan yang ingin dicapai. Kecenderungan tersebut meluas karena memang lebih mudah untuk berhubungan dengan tindakan alternatif yang ada daripada memikirkan apa yang ingin kita capai di masa yang akan datang.
Masalah-masalah dalam kinerja dapat muncul dari tidak tepatnya pernyataan misi, yang dapat terlalu sempit atau bahkan yang terlalu luas. Apabila misi tidak memberikan topik integratif bagi bisnis perusahaan, maka manajer-manajer menjadi tidak jelas dengan arah perusahaan. Seperti tujuan-tujuan dan strategi dapat bertentangan, divisi-divisi yang saling bersaing satu sama lain, yang nantinya dapat membawa kerusakan bagi perusahaan sebagai satu kesatuan.
Tujuan-tujuan sebuah perusahaan dapat juga dinyatakan dengan cara yang tidak tepat. Tujuan tersebut mungkin terlalu menitikberatkan pada sasaran operasional jangka pendek, atau bahkan terlalu luas. Kemudian adanya kesenjangan perencanaan antara tujuan yang direncanakan dengan yang dicapai. Apabila kesenjangan tersebut terjadi, yang harus dilakukan ialah mengubah strategi untuk meningkatkan kinerja atau menurunkan tujuan yang akan dicapai agar lebih realistis. Oleh sebab itu diperlukan tinjauan yang bersifat konstan terhadap tujuan-tujuan.
Generating Alternative Strategies by Using a TOWS Matrix
Kita telah membahas bagaimana perusahaan menilai situasinya dan meninjau strategi-strategi perusahaan yang tersedia. Kemudian selanjutnya ialah mengidentifikasi cara-cara alternatif sehingga organisasi dapat menggunakan kekuatan khususnya untuk menggunakan kesempatan atas peluang-peluang atau untuk menghindari ancaman dan mengatasi kelemahannya. Matriks SWOT menggambarkan bagaimana manajemen dapat mencocokkan peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi suatu perusahaan dengan kekuatan dan kelemahan internalnya. Metode ini mengarah pada brainstorming untuk menciptakan strategi-strategi alternatif yang mungkin tidak terpikirkan oleh manajemen. Matriks SWOT dapat diaplikasikan pada perusahaan bisnis tunggal maupun multi bisnis.

Berikut ini strategi yang dijalankan Coca-cola dalam mengatasi Peluang dan Ancaman
Strength Oppurtunities Strategy :
1) Menganalisis pasar pada tahap perencanaan produk
2) Mengevaluasi produk saat pengembangan, perkenalan, dan pemantauan kinerja produk yang sudah ada
3) Memutuskan target pasar dan strategi penentuan posisi dalam memasarkan produk
4) Memproses permintaan dan keluhan konsumen
5) Memanfaat teknologi dan informasi untuk mempengaruhi sistem dan pengembangan produk
Weakness Oppurtunities Strategy :
1) Mengandalkan pasar grosir maupun pengecer untuk mendorong konsumen
2) Membuat keputusan tentang bahan-bahan yang digunakan dengan mempertimbangan faktor-faktor : kebutuhan spesifikasi produk atau komponen, biaya-biaya relatif, dan biaya-biaya pemrosesan relative
3) Mencari gagasan produk baru dari pasar atau teknologi yang sudah ada
4) Menciptakan produk baru yang tidak membahayakan kesehatan
Strength Threats Strategy :
1) Merancang harga secara fleksibel untuk mengatasi perubahan dan ketidakpastian
2) Memperhatikan produk tertentu yang diproduksi atau produk yang sedang dibeli konsumen
3) Mengadakan perjanjian penempatan merek pada produk-produk yang dibuat
4) Melayani aktivitas-aktivitas permohonan spesifikasi produk, rincian, dan pemrosesan pembelian
Weakness Threats Strategy :
1) Mengadakan perluasan produk atau diversifikasi dan melakukan inovasi
2) Melakukan Riset dan Development yang intensif atas produknya
3) Memantau perkembangan pesaing yang kompetitif
4) Menekan biaya produksi dengan efektif dan efisien
Diposting oleh nanda novanda Label:
LAPORAN PENJUALAN YOS SANDAL

Diposting oleh nanda novanda Label:
Latar Belakang

Pada saat ini kebutuhan untuk memuaskan kebutuhan semakin beragam dengan berkembangnya teknologi dan pemikiran ide-ide untuk membuat sesuatu hal yang baru. Dari sector kebutuhan sehari-hari pun kini terus berkembang , dari makanan, pakaian, sepatu , sandal dll. semua dituntut untuk dapat bertahan dan mengembangkan segala sumber daya yang dimiliki. Salah satu produk yang sedang banyak dicari adalah sandal, sekrang sandal bukan hanya untuk melindungi kaki saja , sandal kini telah bermetamorfosis menjadi sesuatu yang lebih menarik . Kami melihat celah tersebut sebagai dasar untuk mendirikan usaha pembuatan sandal unik buka seperti sandal biasa, selain nyaman , murah bisa juga bwt gaya. usaha ini kami namakan “YOS SANDAL”




Profil Yos Sandal

Nama : YOS SANDAL
Alamat : Jl. Kahayan Ujung No. 18
Kota : Depok
Kode Pos : 16417
Usaha : Sandal & Asesoris pernak pernik
Contact : 0878 771 755 99
Email : www.yossandal@yahoo.com

Struktur Organisasi Yos Sandal

Ketua : Wayan Adhtya Dharma

Wakil Ketua : Nanda Novanda

Tim Kreatif : Samuel , Handoko, Agung

Tim Marketing : Rosy Habibi, Aidil

Bendahara : Lungguh Piska

Anggota : Devin, Najla, Rio Nanda


* Daerah Pemasaran:

- Kampus Gunadarma E,D,G
- Galery ( Kampus D )
- Pamulang
- Pasar Minggu

Job Dscription

1. Wayan Adhitya Dharma ( Ketua)
- Mengkordinir segala kegiatan di Yos sandal
- Mengambil keputusan
- Ikut dalam perancangan desain
- Mengontrol kegiatan Produksi

2. Nanda Novanda (wakil ketua)
- Mengkordinir segala kegiatan di Yos sandal
- Ikut dalam perancangan desain
- Memberikan informasi kepada ketua

3. Samuel , handoko, ( tim kreatif)
- mendesain sandal

4. Lungguh Piska (bendahara)
- staff keuangan

5. Rosyy habibi, Aidil ( Pemsasaran)
- Bagian penjualan

6. Rio Nanda, Devin, Najla ( anggota)
- Bagian personalia & perlengkapan

ini adalah hasil produksi kami

Diposting oleh nanda novanda Label:
Jumat, 21 Mei 2010 di 19.56 | 0 komentar  
Profil Yos Sandal

Nama : YOS SANDAL
Alamat : Jl. Kahayan Ujung No. 18
Kota : Depok
Kode Pos : 16417
Usaha : Sandal & Asesoris pernak pernik
Contact : 0878 771 755 99
Email : www.yossandal@yahoo.com

Struktur Organisasi Yos Sandal

Ketua : Wayan Adhtya Dharma

Wakil Ketua : Nanda Novanda

Tim Kreatif : Samuel , Handoko, Agung

Tim Marketing : Rosy Habibi, Aidil

Bendahara : Lungguh Piska

Anggota : Devin, Najla, Rio Nanda,
Diposting oleh nanda novanda Label:
Laporan Penjualan bulan April


Modal: Rp 200.000
Biaya-biaya :
AKSESORIS :
1.bros :
-permata 6 @ Rp 3000 = Rp 18.000
-angsa 6 @ Rp 3500 = Rp 21.000
-kartun 12 @ Rp 850 = Rp 10.200
2.kalung 3 @ Rp 6000 = Rp 18.000
_____________+
Rp 67.200
____________-
Rp 32.800


produk aksesori yang terjual

Jenis barang Harga satuan Harga jual Barang terjual Total
Kalung 6000 12000 3 36.000
Bros permata 3000 5000 6 30.000
Bros angsa 3500 5000 5 25.000
Bros kartun 850 3000 10 30.000
Total 13.350 25.000 24 121.000





PRODUK SANDAL

Modal : Rp 121.000
Biaya-biaya :
1. cat Rp 42.000
2. kuas Rp 20.000
3. plastik kemasan Rp 10.000
___________+
Rp 72.000
___________-
Saldo Rp 49.000

Penjualan sandal :
Barang jadi :
10 @ 18.000 = Rp 180.000
Barang terjual :
6 @ 18.000 = Rp 108.000
___________-
Rp 72.000
___________+

Saldo Rp 121.000
Diposting oleh nanda novanda Label:
Rantai Nilai TOYOTA AVANZA :

Diposting oleh nanda novanda Label:
4. cara mendapatkan harga pokok produksi yang berbiaya rendah dan dijual dengan harga yang bersaing dan pastinya diminati oleh konsumen yaitu :

produk yang saya ambil adalah TOYOTA AVANZA. karena TOYOTA AVANZA ini sanagt pas dengan para keluarga indonesia di indonesia yang menyukai mobil dengan kapasitas penumoang yang banyak. selain itu mobil ini memiliki kenyamana yang lebih baik dari pada toyota kijang.

selain itu mobil ini menggunakan mesin yang relatif kecil yaitu 1300 cc dan 1500 cc sehingga BBM cenderung irit. lalu proses produksi mobil ini tidak memakan biaya yang besar. tetapi penjualan mobil ini memiliki kisaran anatara 100 - 150 jtaan kebawah. oleh karena itu mobil ini dapat diajngkau oleh kebanyakan konsumen di indonesia dikarenakan dari kualaitas produknya bagus dan harganya yang murah. dan keunggulan lain TOYOTA avanza ini yaitu harga jualnya yang tidak jatuh.
Diposting oleh nanda novanda Label:
3. Bagan strategi M. Porter

Pada pendekatan yang dikemukakan Porter, terdapat dua factor yang memperhitungkan dalam menciptakan strategi bersaing yang “tepat”. Pertama, didasarkan pada keunggulan kompetitif hanya akan diperoleh lewat salah satu dari dua sumber . bias dari keunggulan menciptakan biaya yang rendah (cost leaderhip), atau dari kemampuan organisasi untuk menjadi berbeda dibandingkan para pesaingnya. Factor kedua dalam pendekatan ini adalah cakupan produk pasar di mana organisasi saling bersaing satu sama lain dalam pasar yang luas dan sempit.
Gabungan dua faktor ini membentuk dasar dari strategi bersaing generik porter yaitu :
a. Kepemimpinan biaya (cost leadership)
b. Diferensiasi
c. Fokus (berbasis biaya atau diferensiasi)

Diposting oleh nanda novanda Label:
Diposting oleh nanda novanda Label:
2. Bagan rantai nilai

Analisis rantai nilai (value chain) memperlihatkan organisasi sebagai sebuah proses yang berkelanjutan dalam kegiatan penciptaan nilai. Nilai adalah jumlah yang bersedia dibyarkan oleh pembeli untuk sesuatu yang diciptakan oleh perusahaan. Nilai diukur dari keseluruhan pendapatan, yang merupakan refleksi dari harga yang ditetapkan perusahaan dan jumlah produk yang berhasil dijual.
Analisis rabtai biklai dijelaskan oleh Michael Pother sebagai “the buildings blocks of competitive advantage”. Porter menjelaskan dua kategori yang berbeda dalam analisis rantai nilai. Pertama, lima aktivitas utama, yang meliputi logisitik inbound , operasi, logistik outbound, pemasaran dan penjualan. Kedua, aktifitas pendukung yang meliputi pengadaan, pengembangan teknologi, manajemen sumber daya manusia dan infrastruktur perusahaan, sebagai proses menambah nilai baik oleh mereka sendiri atau menambah nilai dengan membuat hubungan antara aktifitas utama dan penghubung.

Diposting oleh nanda novanda Label:



2. Bagan rantai nilai

Analisis rantai nilai (value chain) memperlihatkan organisasi sebagai sebuah proses yang berkelanjutan dalam kegiatan penciptaan nilai. Nilai adalah jumlah yang bersedia dibyarkan oleh pembeli untuk sesuatu yang diciptakan oleh perusahaan. Nilai diukur dari keseluruhan pendapatan, yang merupakan refleksi dari harga yang ditetapkan perusahaan dan jumlah produk yang berhasil dijual.
Analisis rabtai biklai dijelaskan oleh Michael Pother sebagai “the buildings blocks of competitive advantage”. Porter menjelaskan dua kategori yang berbeda dalam analisis rantai nilai. Pertama, lima aktivitas utama, yang meliputi logisitik inbound , operasi, logistik outbound, pemasaran dan penjualan. Kedua, aktifitas pendukung yang meliputi pengadaan, pengembangan teknologi, manajemen sumber daya manusia dan infrastruktur perusahaan, sebagai proses menambah nilai baik oleh mereka sendiri atau menambah nilai dengan membuat hubungan antara aktifitas utama dan penghubung.
Diposting oleh nanda novanda Label:
1. Analisis Aspek Pasar
Bisnis yang kami susun merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang jasa percetakan dan kami beri nama “ALDI SABLON”. ALDI SABLON menawarkan jasa percetakan diantaranya cetak spanduk, kartu nama, sablon baju, jaket, umbul-umbul. Kami memilih di depan Plaza Depok sebagai lokasi bisnis kami. Menurut kami, lokasi tersebut banyak dikunjungi karena sebagai tempat bermain dan belanja juga berdekatan dengan sekolah –sekolah tingkat atas serta bersebelahan dengan Terminal Depok selain itu kami memilih lokasi tersebut agar lebih mudah jalur transportasinya dan terjangkau. Lokasi kami tepatnya di JL. Kahayan Raya no. 21 Lantai 2.

1.1 Besar Pasar
Berdasarkan data sekunder yang kami asumsikan didapat dari manajemen pengelola Plaza Depok kami berasumsi pada hari biasa seperti hari Senin-Jumat, pengunjung Plaza Depok mencapai 10000 orang, sedangkan pada akhir pekan dan hari libur lainnya mencapai 30000 orang.
1.2 Persaingan antar Produsen
Persaingan yang muncul diantara para produsen yang memiliki jenis usaha yang sejenis dan target market yang sama, yaitu jasa percetakan dan yang lainnya yang sudah berdiri lebih dahulu dikenal oleh konsumen.
Oleh karena itu, agar dapat menjadi market leader di dalam usaha ini, kami menerapkan strategi fokus untuk kalangan menengah serta memberikan harga bersaing sesuai dengan kualitas produk dan jasa,

1.3 Siklus Hidup
Ada beberapa langkah yang dilakukan pada kemungkinan masing-masing tahapan dalam siklus hidup , yaitu:
1. Tahap perkenalan
Kami melakukan promosi pada tempat-tempat yang banyak terdapat target pasar kami seperti di sekolah dan kampus- kampus serta arena olahraga.
2. Tahap pertumbuhan
Jasa dan produk yang tawarkan akan disesuaikan dengan preferensi pelanggan. Selain itu, juga melakukan kerjasama dengan EO.
3. Tahap kedewasaan
Kualitas produk makin ditingkatkan dan cepat tanggap akan keinginan pelanggan, produk dan jasa yang ditawarkan lebih beragam, harga produk diturunkan.
4. Tahap penurunan
Melakukan promosi secara langsung pada konsumen, agar harga dapat ditekan serendah mungkin bagi konsumen, dan memberikan produk dan jasa yang lebih inovatif.
Pada saat ini, siklus hidup usaha kami masih berada dalam tahap perkenalan.

1.4 Ketergantungan usaha terhadap supplier
Untuk meminimalkan ketergantungan terhadap supplier, kami memiliki minimal tiga suppliers untuk bahan baku tinta, dan kaos.
1.5 Ketergantungan usaha terhadap konsumen
Kami akan selalu mengutamakan kualitas produk dan jasa yang diberikan pada konsumen dan selalu mengikuti permintaan yang diinginkan konsumen serta meningkatkan rebuying konsumen pada produk dan jasa kami.

1.5 SEGMENTASI, TARGETING, DAN POSITIONING
Segmentation : Pelajar , mahasiswa,
Targetting : Pelajar ( Sekolah dan mahasiswa )
Umum (Event Organizier, masyarakat)
Positioning :
-Tempat harus yang nyaman dan menyenangkan

1.6 ANALISIS PERSAINGAN
Identifikasi Pesaing:
- Di sebelah Plaza Depok terdapat tempat percetakan spanduk
Sasaran Pesaing:
- Melayani percetakan spanduk dan kartu nama
Strategi Pesaing:
- Semakin banyak pemesanan harga yang ditawarkan semakin rendah

Kekuatan dan Kelemahan Pesaing:
Kekuatan:
- Telah memiliki nama di konsumen
- Memiliki kualitas yang bagus dengan harga yang lebih terjangkau karena Semakin banyak pemesanan harga yang ditawarkan semakin rendah
Kelemahan:
- Ketepatan waktu karena pesanan di atas kapasitas menyebabkan sering terjadi keterlambatan percetakan.

1.7 SWOT Analysis:
Strength:
- Jasa percetakan lain hanya melayani jasa percetakan spanduk dan kartu nama berbagai ukuran. Sedangkan kami tidak hanya melayani jasa percetakan spanduk dan kartu nama saja namun juga melayani percetakan sablon untuk baju, kaos, jaket, baju olahraga.
- Lokasi tempat jasa percetakan lainnya kurang strategis, kurang mendapat perhatian dari pengunjung Plaza Depok Sedangkan lokasi kami sangat strategis karena mudah dilihat orang dan sesuai dengan target konsumen.



Weaknesses:
- Percetakan di tempat lain telah memakia teknologi yang lebih canggih di banding ALDI SABLON.
Opportunities:
- Meningkatnya olahraga futsal dan animo anak band meningkatkan permintaan sablon kaos
- Meningkatnya permintaan akan sablon kaos dan jaket.

Threats:
- Banyaknya bermunculan bisnis percetakan, bersaing harga satu sama lain. Harga yang kami tawarkan cukup kompetitif karena melihat dari bahan tinta dan kaos yang berkualitas.
- Kemungkinan berubahnya tren dari sablon ke tren lain.

FAKTOR HARGA
Harga yang kami tawarkan sangat beragam, tergantung dengan produk apa yang kami tawarkan dan itupun juga akan memperhitungkan desain yang ada. Kami membuka penawaran dengan harga terendah yaitu sebesar Rp. 2000,- dan harga tertinggi bersaing.
Untuk souvenir yang dipesan khusus dalam jumlah banyak (minimal 50 biji), disediakan potongan harga sebesar 5% per pesanan. Pemesan dapat langsung membayar lunas sebelum barang pesanan jadi atau memberikan uang muka sebesar 25%.
Kursus rutin dibagi menjadi 3 paket yaitu paket pemula, menengah, mahir. Untuk pemula dikenakan biaya Rp 375.000,-/bulan; untuk menengah Rp 375.000,-/bulan; dan untuk tingkat mahir Rp 400.000/bulan. Dengan biaya kursus tersebut pelanggan bebas datang kapan pun dalam sebulan. Biaya-biaya tersebut tidak termasuk bahan dan alat-alat yang dipakai oleh pelanggan.
Kursus singkat dikenakan Rp 20.000,-/jam juga belum termasuk biaya bahan namun mereka tidak perlu membeli alat karena akan dipinjamkan CLAPS.



FAKTOR PROMOSI
Kami akan menggunakan media periklanan dengan poster, banner yang akan dipasang di depan toko dan brosur yang disebarkan kepada pengunjung TP serta dikirimkan ke alamat pelanggan. Saat waktu-waktu tertentu seperti valentine day, hari natal, idul fitri, toko kami menawarkan produk dengan desain khusus.
Dengan member card mendapat harga khusus dan penawaran-penawaran lainnya saat promo diadakan, dengan ini diharapkan pelanggan dapat tetap loyal terhadap CLAPS.
Adanya program member get member membuka peluang untuk menambah jumlah pelanggan CLAPS.

FAKTOR TEMPAT
Rencana lokasi usaha adalah di Tunjungan Plaza III yang berdekatan dengan TP IV yang kami sesuaikan dengan target pasar yaitu kalangan menengah ke atas. CLAPS tidak membuka cabang untuk kursus namun CLAPS meluaskan pasar untuk penjualan pernak-pernik dengan melakukan konsinyasi di berberapa toko di TP dan di luar TP.

Perkiraan Penjualan yang bisa dicapai
Untuk kursus rutin: diperkirakan dalam 1 bulan terdapat 3 sampai 5 pelanggan baru sehingga pendapatan yang dapat diterima antara Rp 1.125.000,- sampai Rp 1.875.000,-.
Untuk kursus singkat: diperkirakan dalam 1 bulan paling sedikit 5-10 orang dengan estimasi masing-masing 2 jam yaitu Rp 6.000.000,- sampai dengan Rp 12.000.000,-.
Untuk penjualan pernak-pernik: diperkirakan Rp 6.000.000,-/ bulan.
Untuk penjualan bahan clay, media lukis, dan alat-alat diperkirakan mencapai Rp 2.000.000,-
Untuk pemesanan souvenir diperkirakan mencapai Rp 3.000.000,-/bulan

Perkiraan Market Share
Untuk kursus: di TP hanya terdapat 1 pesaing yang ada di TP I, kami optimis dengan konsep yang kami tawarkan akan bisa menyaingi pesaing kami. Untuk tahun-tahun awal diperkirakan akan mencapai 50% market share dari kursus tersebut terbatas dalam lingkup TP.
Untuk penjualan pernak-pernik dan souvenir: karena begitu banyaknya pesaing di TP yang menjual pernak-pernik sehingga agak susah dalam merebut hati konsumen dari pesaing apalagi harga yang kami tawarkan lebih mahal dibandingkan dengan pesaing lainnya.

Anggaran Promosi
Poster: Rp 500.000,- untuk 50-100 lembar
Banner: Rp 100.000,-
Brosur: Rp 200.000,-
Honor tenaga pemasaran: Rp 100.000,-
Diposting oleh nanda novanda
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasi dan semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong efisiensi, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.

Dari definisi di atas dapat kita lihat bahwa tujuan adanya pengendalian intern :
1. Menjaga kekayaan organisasi.
2. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
3. Mendorong efisiensi.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Dilihat dari tujuan tersebut maka sistem pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua yaitu Pengendalian Intern Akuntansi (Preventive Controls) dan Pengendalian Intern Administratif (Feedback Controls).
Pengendalian Intern Akuntansi dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi yang tujuannya adalah menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa keakuratan data akuntansi. Contoh : adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab antar unit organisasi.
Pengendalian Administratif dibuat untuk mendorong dilakukannya efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakkan manajemen.(dikerjakan setelah adanya pengendalian akuntansi) Contoh : pemeriksaan laporan untuk mencari penyimpangan yang ada, untuk kemudian diambil tindakan.

Elemen Pengendalian Internal
1.Lingkungan Pengendalian
2.Sistem Akuntansi
3.Prosedur Pengendalian
4. Penilaian Resiko (Risk Assesment)
5. informasi dan komunikasi


Lingkungan Pengendalian
Lingkungan Pengendalian dari suatu organisasi menekankan pada berbagai macam faktor yang secara bersamaan mempengaruhi kebijakan dan prosedur pengendalian.

Filosofi dan Gaya Operasional Manajemen
Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar yang menjadi parameter bagi perusahaan dan karyawannya.
(menggambarkan apa yang seharusnya dikerjakan dan yang tidak dikerjakan)
Gaya Operasional mencerminkan ide manajer tentang bagaimana kegiatan operasi suatu perusahaan harus dikerjakan
(Filosofi perusahaan dikomunikasikan melalui gaya operasi manajemen)

Struktur Organisasi
Salah satu elemen kunci dalam lingkungan pengendalian adalah struktur organisasi. Struktur Organisasi menunjukkan pola wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam suatu perusahaan. (Desentralisasi maupun sentralisasi).

Dewan Komisaris Dan Audit Komite
Dewan komisaris merupakan penghubung antara pemegang saham dengan pihak manajemen perusahaan. Pemegang saham mempercayakan pengendalian atas manajemen melalui dewan komisaris. (jadi semuanya tergantung dari dewan komisaris)
Komite audit dibentuk oleh dewan komisaris untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pengendalian operasional perusahaan.

Metode Pendelegasian Wewenang Dan Tanggung Jawab
Metode pendelegasian wewenang dan tanggung jawab mempunyai pengaruh yang penting dalam lingkungan pengendalian. Biasanya metode ini tercermin dalam suatu bagan organisasi.

Metode Pengendalian Manajemen
Lingkungan pengendalian juga dipengaruhi oleh metode pengendalian manajemen. Metode ini meliputi pengawasan yang efektif (melalui peranggaran), laporan pertanggung jawaban dan audit internal.

Kebijakkan dan praktik kepegawaian
Kebijakan dan praktek yang berhubungan dengan perekrutan, pelatihan, evaluasi, penggajian dan promosi pegawai, mempunyai pengaruh yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan sebagaimana juga dilakukan dalam meminimumkan resiko.

Pengaruh Ekstern
Organisasi harus mematuhi aturan-aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun pihak yang mempunyai juridiksi atas organisasi. Hal tersebut sangat berpengaruh pada pengendalian intern perusahaan.
Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi tidak hanya digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan saja, tetapi juga menghasilkan pengendalian manajemen.


Prosedur Pengendalian
Prosedur pengendalian merupakan kebijakan dan aturan mengenai kelakuan karyawan yang dibuat untuk menjamin bahwa tujuan pengendalian manajemen dapat tercapai.
Secara umum prosedur pengendalian yang baik terdiri dari :
1. Penggunaan wewenang secara tepat untuk melakukan suatu kegiatan atau transaksi.
2. Pembagian tugas.
3. Pembuatan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai.
4. Keamanan yang memadai terhadap aset dan catatan.
5. Pengecekan independen terhadap kinerja.

Penggunaan Wewenang Secara Tepat
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Dengan adanya pembagian wewenang ini akan mempermudah jika akan dilakukan audit trail, karena otorisasi membatasi aktivitas transaksi hanya pada orang-orang yang terpilih. Otorisasi mencegah terjadinya penyelewengan transaksi kepada orang lain.

Pembagian Tugas
Pembagian tugas memisahkan fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi (pencatatan). Dan suatu fungsi tidak boleh melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
Dengan pemisahakn fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi pencatatan, catatan akuntansi yang disiapkan dapat mencerminkan transaksi yang sesungguhnya terjadi pada fungsi operasi dan fungsi penyimpanan. Jika semua fungsi disatukan, akan membuka kemungkinan terjadinya pencatatan transaksi yang sebenarnya tidak terjadi, sehingga informasi akuntansi yang dihasilkan tidak dapat dipercaya kebenarannya, dan sebagai akibatnya kekayaan organisasi tidak terjamin keamanannya.


Dokumen dan Catatan yang Memadai.
Prosedur harus mencakup perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai untuk membantu meyakinkan adanya pencatatan transaksi dan kejadian secara memadai. Selanjutnya dokumen dan catatan yang memadai akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan dan biaya suatu organisasi.(biasanya dilakukan berdampingan dengan penggunaan wewenang secara tepat)

Keamanan yang memadai Terhadap aset dan catatan.
Keamanan yang memadai meliputi pembatasan akses ke tempat penyimpanan aset dan catatan perusahaan untuk menghindari terjadinya pencurian aset dan data/informasi perusahaan.

Pengecekan independen terhadap kinerja
Semua catatan mengenai aktiva yang ada harus dibandingkan (dicek) secara periodik dengan aktiva yang ada secara fisik. Pengecekkan inni harus dilakukan oleh suatu unit organisasi yang independen (selain unit fungsi penyimpanan, unit fungsi operasi dan unit fungsi pencatatan) untuk menjaga objektivitas pemeriksaan.

Penilaian Resiko
Semua organisasi memiliki risiko, dalam kondisi apapun yang namanya risiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non profit) maupun non bisnis. Suatu risiko yang telah di identifikasi dapat di analisis dan evaluasi sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan yang dapat meminimalkannya.
Informasi dan Komunikasi
Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan pengendalian, penilaian risiko, prosedur pengendalian dan monitoring diperlukan oleh manajemen Winnebago pedoman operasional dan menjamin ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan.
Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan. Manajemen dapat menggunakan informasi jenis ini untuk menilai standar eksternal. Hukum, peristiwa dan kondisi yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal.

Pengendalian Internal pada Lingkungan Pemrosesan Data Elektronik
Sistem pengendalian intern dalam perusahaan yang menggunakan manual system dalam akuntansinya lebih menitikberatkan pada orang yang melaksanakan sistem tersebut (People Oriented).
Jika komputer yang digunakan sebagai alat bantu pengolahan data, akan terjadi pergeseran dari sistem yang berorientasi pada orang ke sistem yang berorientasi pada komputer (Computer Oriented).
Pengendalian Intern Akuntansi dalam lingkungan Pemrosesan Data Elektronik dibagi menjadi Pengendalian Umum dan Pengendalian Aplikasi.


Pengendalian Umum
Pengendalian umum merupakan standart dan panduan yang digunakan oleh karyawan untuk melakukan fungsinya. Unsur pengendalian umum ini meliputi : Organisasi, prosedur dan standar untuk perubahan program, pengembangan sistem dan pengoperasian fasilitas pengolahan data.

Organisasi
Dalam manual sistem, pengendalian dilaksanakan dengan memisahkan fungsi fungsi pokok (operasi, penyimpanan dan akuntansi). Suatu transaksi akan dilaksanakan oleh fungsi operasi jika ada otorisasi dari yang berwenang, hasil transaksi akan disimpan oleh fungsi penyimpanan, dan transaksi yang terjadi akan dicatat oleh fungsi akuntansi.
Dalam sistem komputer, fungsi pokok tersebut seringkali digabung dalam wujud program komputer, sehingga penggabungan ketiga fungsi tersebut memerlukan metode pengendalian yang khusus.
Contoh, dalam sistem manual persediaan barang, pemisahan dilakukan dalam fungsi operasi (pembelian) dan fungsi penyimpanan (gudang) dengan fungsi akuntansi (pencatatan persediaan) sehingga pada akhir periode dapat dilakukan pengecekkan silang antar fungsi untuk mengetahui jumlah sisa persediaan. Dalam sistem komputer, program komputer dirancang untuk membuat keputusan kapan persediaan harus dipesan, dan sekaligus dapat menerbitkan dokumen Pesanan Pembelian.Jika barang sudah diterima, maka komputer melakukan pencatatan terhadap barang yang diterima dan membuat dokumen laporan penerimaan barang.
Untuk menciptakan sistem pengendalian intern dalam lingkungan PDE, maka perlu diadakan pemisahan fungsi-fungsi berikut :
a. Fungsi perancangan sistem dan penyusunan program.
b. Fungsi operasi fasilitas pengolahan data.
c. Fungsi penyimpanan program dan kepustakaan.

Pemisahan tesebut dilakukan dengan tujuan :
a. Pemisahan ini akan menciptakan cross check terhadap ketelitian dan kewajaran terhadap perubahan yang dimasukkan kedalam sistem.
b. Untuk mencegah seseorang yang tidak berhak untuk mengakses komputer.
c. Untuk mendorong efisiensi karena adanya spesialisasi.

Pengendalian terhadap sistem dan program
Pengendalian umum yang bersangkutan terhadap sistem dan program meliputi :
a. Prosedur penelaahan dan pengesahan sistem baru.
b. Prosedur pengujian program.
c. Prosedur pengubahan program.
d. Dokumentasi.

Pengendalian terhadap fasilitas pengolahan data
Fasilitas pengolahan data meliputi empat bidang utama :
a. Operasi konversi data.
b. Operasi Komputer.
c. Perpustakaan.
d. Fungsi Pengendalian.

Kegiatan konversi data terdiri dari pengubahan data dari dokumen sumber kedalam bentuk yang dapat dibaca komputer baik dengan metode batch maupun online processing.
Pengendalian terhadap operasi komputer meliputi :
Akses ruangan komputer yang terbatas, pembuatan instruksi yang jelas mengenai perubahan data dokumen sumber jadi machine-readable form, password yang digunakan untuk mengatur penggunaan komputer.
Pengendalian terhadap arsip data dan program yang disimpan harus dilakukan oleh karyawan perpustakaan dalam tempat yang terlindung dengan baik, meliputi : prosedur dalam penyimpanan, penjagaan keamanan fisik terhadap arsip komputer, prosedur pembuatan backup, pengendalian terhadap penggunaan arsip yang disimpan dalam perpustakaan.

Ada delapan tujuan pengendalian intern terperinci yang sudah mencakup kepentingan pokok akuntan pemeriksa untuk mencegah kesalahan pancatatan transaksi dalam buku jurnal dan dalam beberapa catatan lainnya. Sistem pengendalianintern klien dalam setiap siklus transaksi harus cukup memberikan kepastian yang layak bahwa :
• Transaksi yang tercatat adalah wajar.
• Transaksi yang tercatat adalah sah
• Transaksi diotorisasi sebgaimana mestinya
• Transaksi yang ada sudah di catat
• Transaksi dinilai sebagaimana mestinya
• Transaksi diklasifikasikan sebagaimana mestinya
• Transaksi dicatat pada waktu yang tepat
• Transaksi dimasukkan dengan tepat ke dalam catatan pembantu dan diikhtisarkan dengan benar.

Arti pentingnya SPI bagi manajemen dan auditor independen sudah lama diakui dalam profesi akuntansi, dan pengakuan tersebut makin meluas dengan alasan :
• Semakin luas lingkup dan ukuran perusahaan mengakibatkan di dalam banyak hal manajemen tidak dapat melakukan pengendalian secara langsung atau secara pribadi terhdap jalannya perusahaan.
• Pengecekan dan review yang melekat pada sistem pengendalian intern yang baik dapat akan pula melindungi dari kelemahan manusia dan mengurangi kekeliruab dan penyimpngan yang akan terjadi
• Di lain pihak, adalah tidak praktis bagi auditor untuk melakukan pengauditan secara menyeluruh atau secara detail untuk hampir semu transaksi perusahaan dalam waktu dan biaya terbatas.

Secara umum, auditor perlu memperoleh pemahaman tentang SPI kliennya untuk perencanaan auditnya. Secara khusus, pemahaman auditor tentang struktur pengendalian intern yang berkaitan dengan suatu asersi adalah untuk digunakan dalam kegiatan berikut ini :
1. kemungkinan atau tidaknya audit dilaksanakan
2. salah saji material yang potensial dapat terjadi
3. risiko deteksi
4. perancangan pengujian substantif
Diposting oleh nanda novanda
jaman dahulu kala, di sebuah desa yang di beri nama desa suka mandi kembang, hiduplah seorang gadis bernama Era, dia hidup sebatang kara kaya toge. orang tuanya sudah lama meninggalkan dia, ibunya meninggal karena penyakit latah yang sangat akut, sedangkan ayahnya meninggal karena flu anjing. Era hidup di sebuah rumah yang dia beri nama gubuk derita. suatu hari Era melihat pengumuman di sebuah papan yang bertuliskan: "PENGUMUMAN PENGUMUMAN SIAPA YANG PUNYA ANAK BILANG AKU AKU YANG SEDANG MALU, SAMA TEMAN-TEMAN KARNA CUMA DIRIKU YANG TAK LAKU-LAKU.." Sesaat Era terdiam, dan kebingungan, dengan wajah yang seperti ini (-.-) Era kembali membaca tulisan di bawahnya: "OKE, BERHUBUNG SANG PANGERAN BELUM PUNYA ISTRI SAMPAI SEKARANG, SEDANGKAN RAJA DAN RATU TAKUT KALAU PANGERAN MENJADI BUJANG LAPUK. MAKA KEPADA SELURUH GADIS DI DESA INI, YANG MERASA DIRINYA SEORANG GADIS TENTUNYA. DI HARPKAN KEHADIRANNYA DI ISTANA MALAM INI PUKUL 18.00 WIB sesudah solat magrib, dan sehabis berbuka puasa. demikian pengumuman hari ini. lebih kurangnya saya mohon maaf, wabilahitofikwalhidayah wasalamualaikumwarohmatulahiwabarokatu"
Era langsung berlari pulang, dan mengobrak-abrik isi lemarinya, tapi dia tidak menemukan baju satu pun. ya jelas aja gak ketemu wong yang di bukanya lemari es! raut wajah kecewa terlihat di wajah Era, padahal ia ingin sekali hadir di pesta itu. tiba-tiba muncul cahaya yang berubah menjadi sosok wanita tua yang gendut, lengkap dengan sayap, tongkat sihir dan kaca spionnya, eh, salah, kacamatanya. "Wahai, gadis cantik, mengapa kau menangis?" kata sang ibu teri. "Ibu teri, aku sedih, aku ingin ikut di pesta pangeran nanti malam, tapi aku tak punya baju. hikz. hikz" Era menangis tersedu-sedu, samapi ingusnya meler. " kasihan sekali kau, baiklah kalau begitu, aku akan mengubah mu menjadi gadis yang sangat canti untuk pesta nanti malam, tapi kau hanya dapat menikmati itu semua sampai jam 12 malam. karena bila lewat dari jam segitu.... bagaimana eike mau mangkaal booo, bajunya aja elu pake??" ucap ibu teri, sambil menirukan gaya khasnya emon di catatan si boy. "idih. baiklah kalau begitu. asalkan aku bisa bertemu dengan pangeran" Era mengusap air matanya dan tersenyum kecil. ibu teri membacakan sebuah mantra sambil menunjukan tongkat sihirnya pada Era "Hompimpa alaihum gambreng, nek ijah pake baju rombeng, unyil kucing, unyil kucing!" kta ibu teri. 'mantra yang aneh' ucap era dalam hati. tidak lama Era berubah menjadi gadis cantik dengan gaun merahnya, tak lupa sepatu kuda yang menghias kakinya. "Terimakasih banyak ibu teri, terima kasih.." Era memeluk ibu teri. "Sama2 anak ku. tapi ingit, sebelum jam 12, kau harus mengantarkan barang2 yg ku pinjamkan ini, di perempatan desa sebrang. oke?!" "baiklah ibu teri" "kalau begitu aku pulang dulu" ibu teri menjentikan jarinya, tapi dia tidak menghilang, ia menjentikan lagi jarinya, ttp saja dia tidak menghilang. langsung saja ibu teri dengan wajah polosnya, mengambil tindakan, ia membuka pintu, berdiri di pinggir jlan, sambil menunjuk, saat angkot lewat, ia langsung naik, dan melambaikan tangan pada era.

saat di pesta dansa, Era adalah gadis tercantik, semua wanita memandang iri padanya, rambut era yang panjang lurus dan hitam tergerai indah. "rambut kamu bagus ya?" kata seorang tamu pada Era. "Ah, cuma pake shampo kok." ucap Era dan meninggalkan tamu itu dengan wajahnya yang bengong.
"HADIRIN SEKALIAN, KITA SAMBUT PANGERAN LUPIN!" munculah sang pangeran tampan itu, dia langsung berjalan ke arah Era dan mengajaknya berdansa.
tiba saat tengah malam, namun Era masih saja terus berdansa. sedangkan Ibu teri menunggunya di perempatan bersama teman2 lekongnya. Era terus berdansa sampai pagi (udah kaya dangdutan aja, gak cape apa ya) dia terkejut. dia sadar dia lupa mngembalikan bajunya pada ibu Teri. dia berlari keluar istana dan masuk ke gubuk deritanya. dia sembunyi kolong tempat tidurnya. (padahal tempat tidur aja gak punya) tiba2 mncul ibu teri dengan raut muka yang sangat marah. "wahai gadis tidak tau diri! mengapa kau tidak menepati janjimu?!" ucap Ibu teri. " maafkan aku, aku lupa dengan janji ku." "gara kamu! tadi malam aku tidak dapat langganan! terkutuk kau!" ibu teri menunjukan tongkat sihirnya. sesaat Era berubah menjadi hewan kecil berwarna coklat, lengkap dengan 2 antena di kepalanya (mungkin itu parabola atau indovision). lalu ibu teri meninggalkan Hewan itu sendiri di gubuk derita yang sangat kumuh itu, Ibu teri pergi dengan angkot lagi.

Diposting oleh nanda novanda
Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger template by blog forum